KORBAN SITU GINTUNG
BUTUH SANTUNAN BUKAN KOMENTAR
Beberapa hari yang lalu kembali bencana mengiasi negeri iu pertiwi, seolah-lah kita tidak diberi kesempatan menghirup udara segar dengan tenang, tapi malah air mata yang tak hentinya mengaliri negeri kita yang terus diguncang bencana.
Situ gintung suatu kawasan di daerah banten, dimana daerah tersebut diguncang bencana alam, yaitu bobolnya tanggul sungai situ gintung yang diakibatkan hujan deras dari pagi hingga malam dan tanggul sudan berusia lanjut.
Setiap berita di televisi baik pagi maupun siang atau malam, tak hentinya mengabarkan kondisi di daerah tersebut, ratusan korban meninggal, luka-luka, bahkan masih ada yang belum ditemukan.
Pada fenomena tersebut seharyusnya kitamenyantuni mereka dengan doa dan bantuan makanan, obat-obatan, dll. Ironisnya banyak pakar-pakar, orang-orang berkomentar tentang kejadian tersebut. Berbgai komentar dilontarkan, baik itu berkaitan dengan tanggul ataupun mencari-cari pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Berbagai pihak telah ditunjuk sebagai pihak yang harus bertanggung jawab, tapi tidak ada satupun yang berani mengakuinya, dengan ancaman penjara lima tahun ditambah lagi denda yang tak kecil jumlahnya, siapa yang tidak takut?
Bukan saatnya kita mencari-cari pihak yang bertanggung jawab, tapi kita harus menyadarinya bahwa kejadian tersebut adalah suatu bencana dan merupakan teguran bagi kita semuauntuk mengevaluasi negeri ibu pertiwi, dan itu merupakan tanggung jawab kita bersama.
Mereka merengek-rengek membutuhkan bantuan terutama tempat tinggal, bukan kmentar-komentar yang indah yang keluar dari mulut kita, dan bukan pula mencari pihak yang harus bertanggung jawab dan mengadilinya di meja hijau.