Tuesday 26 March 2013

Jadwal ISL 26-29 Maret 2013

Setelah diliburkan karena adanya laga kualifikasi piala Asia, ISL kembali digulirkan dan para pecinta sepakbola tanah air akan kembali dimanjakan. Terutama warga banua, Barito Putera akan kembali disiarkan. berikut jadwal selengkapnya.

TV One
[TV One]
Selasa, 26 Maret
15:30 Persepam Madura United vs Sriwijaya FC

Rabu, 27 Maret
15:30 Persela Lamongan vs Pelita Bandung Raya

Sabtu, 29 Maret
15:30 Persiba Balikpapan vs Barito Putera

Sumber: Goal.com

Wednesday 20 March 2013

TILANG (Tindak peLANGgar)



Dua hari terakhir saya tertarik untuk menulis dengan mengaitkan kinerja Polisi, ya bukan berarti kita lebih hebat dari polisi, hee. Cuma sekedar share kondisi kita dengan kinerja Pak Polisi, peace dlu dah buat Pak Polisi.

Kali ini saya sangat tertarik dengan pernyataan Kapolri tentang “Tilang”, pernyataan tersebut dimuat dalam halaman utama B.Post Edisi Rabu, 20 Maret 2013. Beliau meminta kepada pihak  terkait jangan terlalu mudah untuk melakukan “tilang” kepada masyarakat yang sedang berkendara. Selanjutnya beliau meminta pihak yang bersangkutan untuk persuasif dan ramah dalam melakukan tindakan kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran.

Perihal “tilang” ini kerap kali dianggap sebagai prestasi bagi polisi satlantas, namun tidak bagi Pa Kapolri. Lain lagi di mata masyarakat, hal tersebut dinilai sebagai “cari-cari” duit, ini bukan tanpa alasan Pa Kepala Korlantaspun mengakui hal tersebut.

Dengan kejadian ini membuat sebagian merasa was-was atau takut dalam melakukan perjalan, selan itu berdampak negatif bagi kepolisian itu sendiri. Mereka seolah-olah menjadi musuh masyarakat yang dianggap bertindak semaunya perihal “tilang”.

Fenomena BBM Part 2 (Mengatasi Pengecer)


Berbicara masalah fenomena yang ada di Indonesia tidak ada habisnya, mulai dari fenomena alam, potret pejabat negeri, higga potret masyarakat. Hal yang wajar jika Indonesia tergolong Negara yang kaya, kaya akan fenomena. Kali ini saya akan kembali berbicara masalah fenomena yang ada di Indonesia, tidak jauh dari permasalahan mendasara negeri kita, yaitu permasalahan “ekonomi”.




Seperti yang kita ketahui, fenomena BBM tidak kunjung normal apalagi teratasi, terlebih didaerah Kalimantan Selatan. Seiring isu terkait pengurang jatah BBM hingga kenaikan harga BBM, SPBU2 diramaikan bak pasar oleh pelangsir yang memanfaatkan suasana. Sebelumnya hingga sekarang bawang menjadi primadona, dengan melonjaknya harga di pasaran yang mencapai kenaikan hingga 600%. Kondisi ini tidak serta merta menguntungkan pihak utama, yaitu petani. Mereka tetap saja merasakan hal yang sama seperti sebelumnya. lantas siapa yang diuntungkan dari fenomena ini? Rakyat? Sudah tentu bukan.

Kembali ke permasalahan BBM, akhir-akhir ini antrean di SPBU Kalimantan Selatan mengalami peningkatan pengantre atau pelangsir. Kendaraan dengan tangki bensin yang lebih besar mendominasi antrean tersebut, yang sebelumnya truk tidak putus-putus berjejer di SPBU2. Hal ini tentunya kembali membuat resah sebagian masyarakat yang membutuhkan BBM, mengingat harga eceran yang mahal.

Selanjutnya, saya melihat berita di harian B.Post edisi selasa, 19 maret 2013 hal 17, disebutkan bahwa pelangsir  BBM di Tabalong tuntut keadilan, mereka datang ke DPRD dan sekarang ke Kantor Bupati untuk menuntut keadilan, yaitu mencabut pembatasan pembelian premium yang diberlakukan di SPBU, lantas keadilan untuk siapa yang mereka perjuangkan? Selanjutnya di halaman 19, ada yang mengususlkan BBM khusus pengecer atau pengecer harus memiliki ijin dari Pemkab, seolah-olah melangsir menjadi usaha sebagian masyarakat yang perlu dilegalkan. Memang tidak salah jika sebagian orang menjual bensin secara eceran, namun jejeran eceran bensin di sepanjang jalan khususnya di kota besar, wajarkah hal demikian?

Apa yang terjadi? Memang kalau kita cermati, para pengecer menggantungkan hidupnya di sana. Namun bagaimana dengan masyarakat lainnya? Haruskah membeli bensin dengan harga yang mahal? Kita juga sama-sama membutuhkannya untuk beraktivitas dan menggantungkan kehidupan. “Ekonomi” itulah alasan pamungkas yang membuat fenomena ini terjadi.