Bermula dari Iwan dan Deden yang menjadi pemantau pilpres di daerah kal-teng, terus jalan-jalan ke Palangkaraya dan berencana keliling banua lima/anam.
Berangkatlah dari Palangka menuju Banjarmasin dan tiba waktu magrib, lanjut lagi besok (Jumat) menuju Kandangan (rumah Hafizh), kira-kira jam 11 tiba di sana, jumatan disana, lanut lagi perjalanannya ke Barabai, setelah Ashar tiba singgah di rumah Ummi, minum-minum, berangkat lagi menuju Birayang tepatnya Desa Cukan Lipai (rumah Roni), bermalam di sana sambil menyusun rencana menuju Balangan menuju rumah pujaan hati Iwan di Hukai.
Jam 9 berangkat, sebelumnya singgah di Barabai di rumah keluarganya Deden. Kemudian go lagi menuju Balangan, disana aku mendapat pengalaman baru dimana Hafiz menyerahkan kemudinya ke Aku, padahal aku baru bisa pake kendaraan dan ga pernah bejalan jauh. Ya udah Bismillah. Lepas dari Ilung, Batu Mandi, masuk Paringin di sana jalannya WAH!!! Bagiku, aspal baru, licin, pengunungan, penuh liku-liku, aku merasa takut karena baru kali ini mengemudi motor dengan jalan yang turun tanjak, he. Sampai di Paringin masuk menuju Hukai.
Tak disangka ternyata terjadi miskomunikasi antara kami dengan Hafiz, yang pertama bertjuan ke Hukai di Kec. Juai, tapi Hafiz beranggapan Hukai letaknya setelah Halong, ia menghubungi temannya di sana (Arlong), kami juga kurang tahu ya ikut aja. Sampai di jembatan ternyata jauh terlewat jalan menuju Hukai, perut lapar, ya udah kita ikut Hafiz ke Halong, minum-minum sekitar 1 jam. Pasang jaket mau pamitan ternyata dicegat ortunya, katanya kunsumsi siang udah siap. He. Shalat zhuhur di sana , makan siang terus berangkat lagi menuju Hukai (rumah Eka) tidak lain tidak bukan adalah kekasih Iwan. Sempai disana minum-minum, terus pamitan mau pulang menuju Amuntai, kebetulan jalannya lewat Lampihong, kita putuskan lagi tuk mampir di rumah Yadi, minum-minum lagi, shalat ashar di sana, waktu mau pamitan kembali lagi disuguhi lontong, makan lagi bo!
Di sana lah kami diberi gelar Musafir Cinta, karena jauhnya perjalanan+miskomunikasi, sementara menuju Lampihong juga salah jalan (mengambil jalan yang jauh), he. Kemudian berangkat lagi menuju Amuntai, magrib baru tiba di sana , dan juga kami mengambil jalan yang jauh lagi sakit. Huogh!
Istirahat di sana sambil canda-canda menyusun rencana besok menuju Banjarmasin . Besoknya berangkat singgah di rumah Eek, di sana kami disuguhi kelapa muda yang diminum langsung dari buahnya, mengasyikkan. Lanjut lagi menuju rumah Hafiz, shalat zuhur di sana , makan siang, lanjut lagi perjalanannya menuju Banjarmasin .
Who! Pengalaman mengasyikkan.
kapan jelajah dunia lagi.
ReplyDeleteaq tungu ya di kalteng alias PANGKALAN BUN kunjungi TAMAN NASIOAL TANJUG PUTING di sana banyak satwa langka yang g ada di banjarmasin
ajarin donk design blog
ReplyDelete