Saturday, 28 August 2010

RAKYAT INDONESIA SUDAH MAKMUR


-->
TDL (Tarif Dasar Listrik) sudah dinaikkan sebesar 10% walaupun dikalangan pengusaha dan rakyat menengah ke-atas, cepat atau lambat rakyat kecilpun juga merasakan dampaknya meskipun tidak dikenai kenaikan TDL tersebut. Dikarenakan rakyat kebanyakan sebagai konsumen dan pengusaha sebgai produsen, pihak produsen tentunya tidak mau rugi dari hasil produksi mereka, dan disinilah sebagian rakyat merasakan dampaknya.
Dalam pidatonya dihadapan Dewan beberapa waktu lalu, Preseden menyatakan akan menaikkan gaji PNS sebesar 10% dan pernyataan ini mendapat applaud yang paling meriah dari hadirin di tempat tersebut, namum saya belum pernah mendengar applaud dari rakyat selama masa jabatannya yang ke-2 ini, malah selalu mendapat kecaman, protes atas kebijakan yang yang dilontarkan salah satunya adalah kenaikan TDL ini. Menurut pengalam setiap kali gaji PNS naik harga barangpun ikut naik, apakah pemerintah pernah terkaji masalah tersebut?
Belum lagi kelar 100% tentang kenaikan TDL muncul lagi wacana akan dinaikkan kembali TDL taap kedua sebesar 15%, walaupun pemerintah selalu mengelak atas kebijakan tesebut, kelak akan terwujud juga. Seperti halnya mobil mewah para mentri kabinetnya. Mentri ESDM menyebutkan, kenaikan TDL belum pasti, dari kata belum pasti berarti sudah ada rencana dan tinggal menunggu ketukan palunya saja lagi.
Bila palu sudah diketuk artinya TDL naik sebesar 25%, hal ini menandakan rakyat Indonesia sudah makmur semuanya!

Thursday, 26 August 2010

SHALAT TARAWEH IBARAT NAIK BUS UMUM

-->
Trans Surga:
Ada beberapa bus dan juga beberapa sopirnya, semua bus tersebut memiliki tujuan yang sama namun memiliki jalan dan cara mengemudi yang berbeda, dan hebatnya bus-bus tersebut dapat menampung sebanyak-banyaknya penumpang.
Kita sebagai penumpang bebas mau naik bus yang mana, kebanyakan dari bebrapa bus yang terkenal tersebut hanya dimiliki oleh dua perusahaan besar, misalnya saja bus 23 dan bus 11. Bus 23 memilih jalan panjang namun pengemudinya mengemudi dengan cemat disertai cemilan-cemilan kecil, sedangkan bus 11 memilih jalur pendek diemudikan dengan santai dan menikmati perjalanan.
Shalat taraweh yang kita ketaui bersama ada yang 23 rakaat dan ada 11 rakaa (kebanyakan), dan keduanya memiliki dalil yang sama kuat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadi terserah kita mau memili atau mengikuti yang mana, dan yang paling penting harus diyaini dan dikerjakan.
Namun di sini saya melihat permasalahan yang kurang tepat, yaitu penumpang naik bus 11 mau sampai etujuan naik bus 23, yang artinya cepat namaun kurang tepat. Coba bayangkan penumpang 11 naik bus 23, tentunya ia akan berhenti di 8 (di tengah jalan), syukur-syukur kalau dilanjutkan dengan witirnya! Apa bias dikatakan sampai tujuan? Jadi setelah smapai 8 banyak penumpang 11 atau 8 yang turun, jadi bus longgar. Padahal bus 11 dengan 23 akan tiba hamper bersamaan ketujuan, ya mungkin terselisih beberapa saat saja!
Dari ilustrasi di atas kita dapat memikirkan, yang mana akan kita tumpangi dan yang paling penting kita harus tepat naik bus tersebut. Janagn memudah-mudahkan karena agama kita agama yang mudah artinya tidaka memberatkan kita sebagai pemeluknya.
Wallahua’lam!!!!!!!!!
by: Roniansyah

Thursday, 19 August 2010

INVENTARISASI ISLAM MASUK KE INDONESIA


A. INVENTARISASI ISLAM MASUK KE INDONESIA

Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena di mass media mungkin Anda sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia.Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.foot

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.

1. Teori Gujarat

Teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:

a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.

b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.

c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. foot

Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.

2. Teori Makkah

Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:

a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.

b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.

c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.foot

Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke- 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.

3. Teori Persia

Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:

a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.

c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat.

d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.

e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. foot

Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).

Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali
yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari:

1) Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur.

2) Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.

3) Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).

4) Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.

5) Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)

6) Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.

7) Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.

8) Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.

9) Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon)

Wednesday, 11 August 2010

Hati


-->
HATI
Rasulullah Saw bersabda:
“Ketahuilah, bahwa di dalam ajsad ada segumpal darah. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah HATI”.
H
ati merupakan raja yang diangkat untuk anggota seluruh badan dan mengabdi kepada semuanya. Ia ada di bagian tengah, seakan dikelilingi, dikerumuni semua anggota badan, berada di tempat yang mulia.

Hati menjadi penegak kehidupan, sumber ruh hewani dan kehangatan naluri, tambang akal, ilmu, kelembutan, keberanian, kemuliaaan, kesabaran, ketenangan, cinta, kehendak, ridha, marah, dan sifat kesempurnaan.

Seluruh anggota badan, yang di luar maupun di dalam serta segala kekuatannya merupakanpasukan hati

Mata menjadi pasukan pengintainya dan front di depan yang membuka jalan. Jika melihat sesuatu, ia langsung melaporkannya ke hati. Karena kuatnya hubungan antara keduanya, maka apapun yang tampak di depan mata langsung masuk ke dalam hati. Jadi mata merupakan cermin bagi hati, kemudian hati mengarikannya, sebagaimana lisan juga menjadi penerjemahannya dan penerjemah bagi pendengaran. Maka dari itu Allah sering menghubung-hubungkan tiga perangkat ini atau dua diantaranya di dalam kitab-Nya seperti firman-Nya,
“SESUNGGUHNYA PENDENGARAN, PENGLIHATAN, DAN HATI SEMUANYA ITU AKAN DIMINTA PERTANGGUNGJAWABANNYA”. (AL-ISRA 36)