10 bulan lebih menjadi sang penyiar atau announcer di radio Mustika FM 105,1 Female Station In Banjarmasin. Kemaren tgl 5 Januari 2011 rapat pertama kali seluruh kru Mustika. Diawali dengan kehadiran Hesna yang bĂȘte sendirian nuggu teman, hee. Datang Ulie, baru aku, tak lama kemudian disusul Fadly. Disaat datang, Ulie atau Hesna minta dibawakan wadai (kue), tapi kada dibawakan akhirnya aku disuruh membeli gorengan, ya udah, tapi ternyata orang baru bikin adonannya, heeee
Disaat menunggu datang Didi, Mumu, kumpul-kumpul sambil nuggu Om Dayat pimpinan Mustika. Tak lama beliau tiba, rapat dimulai dengan kata-kata bijaka beliau nan syahdu yang intinya pentingnya keseriusan dan juga loyalitas.
Kemudian beliau menyerahkan kendali rapat kepada Yulian (Putra pimpinan Mustika), beliau senior, sekarang berkiprah di dunia radio di Surabaya. Dengan lantang dan tegas beliau sedikit berbagi pengalaman selama jadi penyiar. Tak dipungkiri beliaua adalah penyiar terbaik yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan. Setalah itu mengungkapkan kemunduran radio di Banjarmasin yang disebabkan oleh penyiar (SDM) yang kurang memadai, kemudian juga segmen yang tidak berhasil khususnya Mustika yang memiliki segmen wanita dan orang dewasa namun tidak mengena.
Selanjutnya membicarkan masalah program baru yang merombak total program terdahulu dengan format lagu Indonesia full, disamping itu memberikan info atau tips ringan.
Dalam penyampaian beliau kami hanya bisa tercengan, meratapi begitu banyaknya kekurangan yang dimiliki, jauh dari penyiar yang sesungguhnya, terbukti dengan tidak memperhatikannya durasi bicara atau calling.
Setelah fix dengan program baru, setiap penyiar harus bebicara setiap calling dengan durasi 1 menit setiap kuadran. Kemudian merubah gaya Mustika menjadi Mustika Musik Indonesia.
Kemudian kami dites membuka acara, ternyata eh ternyata tidak ada yang benar, heeeeee. Dari situ kami mengetahaui perlunya mempromokan radio, untuk announcer belakangan ui, heee. Artinya sebelum berbicara kita harus mengungapakan atau memberitahu station radio kita berada.
Sambil sharing, sambil makan gorengan, ada juga yang merokok. Tanpa tersa kami duduk dan mendengarkan sudah 2 jam dari jam 11.30 – 13.30, laper bo! Alhamdulillah ada makanannya, tanpa ditutup langsung sikat!gkgkgkgk
Dengn adanya pertemuan tersebut banyak pelajaran yang saya dapat, dari permasalahan kemaren-kemaren, saya juga baru merasakan kebersamaan dan kekeluargaan kru Mustika. Dari pembicaraan yang panjang lebar dari Yulian namun penuh motivasi dan pelajaran, diantaranya menjadikan pekerjaan betul-betul pekerjaan yang menghasilkan uang, loyalitas, wawasan, gaya bicara, dan yang paling saya ingat latihan akan membawa keberhasilan yang memuaskan.
Dengan ini saya merasa terlahir kembali sebagai penyiar, setelah saya merasa pekerjaan tidak terlalu penting, karena terpengaruh something yang membuat hilangnya semangat. Yang lainpun secara mandiri meminta kriktikan dari yang lainnya, salut buat kita semua. Dan kini semangatku sudah kembali, ya Allah peliharalah semangat dan loyalitas hambaMu, Amieeeeeen!
I Love you Mustika
No comments:
Post a Comment