Adegan Ibu Muslimah, Ikal, Lintang, Akiong, dan teman-temannya menunggu pemandangan matahari tenggelam di antara batu-batu granit raksasa di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung, menjadi adegan terindah film Laskar Pelangi.
Cuplikan itu sukses menginspirasi banyak orang datang wisata ke Pulau Belitung. Padahal pulau ini sebelumnya tidak banyak dikenal sebagai tempat tujuan wisata.
Ada pula tayangan Elizabeth Gilbert bersepeda di jalanan persawahan Monkey Forest, Ubud, dalam film Eat, Pray, Love. Adegan itu menjadi satu di antaranya adegan terindah yang membuat para penontonnya penasaran ingin berfoto-foto di lokasi itu kalau berkunjung ke kawasan wisata Ubud, Bali.
Film memang sangat efektif untuk semakin mempopulerkan sebuah lokasi wisata, ataupun mengangkatnya dari yang sebelumnya tidak dikenal. Berikut 7 film yang sukses mempopulerkan sebuah lokasi wisata di Indonesia. Tidak semua film laris, ada juga film dokumenter.
1. Ubud, Uluwatu, dan Kintamani, dalam Eat, Pray, Love (2010)
Tiga sisi keindahan Bali yang dieksplorasi film. Pertama, Bali wilayah pedalaman dengan tempat-tempat syuting; Danau Batur, Kintamani; persawahan dan teras siring Tegallalang; Monkey Forest, Ubud; dan jalan-jalan pedesaan Ubud yang asri.
Kedua, masyarakat dan budaya Bali; yakni rumah tokoh spiritual Ketut Liyer, pembimbing rohani Elizabeth Gilbert (Julia Robert) di Denpasar; rumah penjual obat tradisional Wayan (Christine Hakim); dan pasar kerajinan di Denpasar.
Ketiga, pantai-pantai terindah Bali; yakni Pantai Padang Padang, Pecatu, Uluwatu; Pura Pecatu, dan Pelabuhan Tanjung Benoa, Nusa Dua. Kisahnya diambil dari novel best seller berjudul sama karya Elizabeth Gilbert.
2. Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, dalam Laskar Pelangi (2008)
Tidak ada yang menyamai keunikan dan keindahan pantai-pantai Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, yang dihampari ribuan batu-batu granit raksasa di film karya Riri Riza itu. Selain pantai-pantainya, syuting film juga menunjukkan berbagai sisi keindahan Belitung lain, seperti kawah-kawah bekas penambangan timah, savana, denyut nadi kota Manggar, mercusuar Pulau Lengkuas yang legendaris, dan kehidupan kuliner Belitung yang terkenal dengan aneka masakan mie dengan julukan kota ‘seribu kedai kopi.’
Laskar Pelangi Diambil dari novel laris berjudul sama karya Adrea Hirata. Sekuelnya, Sang Pemimpi (2010), juga berlatar Belitung. Kini tersedia banyak paket wisata Laskar Pelangi ke Belitung. Terjadi peningkatan kunjungan wisatawan lebih dari 350 persen sejak novel dan film ini dirilis.
Ribuan rusa berlarian di savana dengan pohon-pohon kayu tua meranggas. Sekilas seperti tayangan National Geography tentang lanskap pedalaman Afrika. Tiga anak Guntur, Michele, dan Raden, mengendap-endap mengajak rusa bermain-main, spot di Taman Nasional Baluran.
Pada bagian lain, ketiga anak ini bermain-main di pinggir Puncak Kawah Gunung Ijen, yang dipenuhi kabut Belerang dan lalu lalang penambang belerang tradisional. Dua spot berkesan dari film yang bercerita tentang Guntur, seorang anak desa yang berjuang menjadi pemain badminton dunia. Pengambilan gambar dengan helikopter membuat film ini dipenuhi dengan pemandangan-pemandangan indah.
Film garapan Ari Sihasale ini menginspirasi wisatawan mengunjungi kawasan dingin Gunung Ijen, Jawa Timur, yang dipenuhi dengan perkebunan kopi, penghasil kopi termahal di dunia, Kopi Luwak.
sumber: Yahoo Indonesia dan Tempo.co
Cuplikan itu sukses menginspirasi banyak orang datang wisata ke Pulau Belitung. Padahal pulau ini sebelumnya tidak banyak dikenal sebagai tempat tujuan wisata.
Ada pula tayangan Elizabeth Gilbert bersepeda di jalanan persawahan Monkey Forest, Ubud, dalam film Eat, Pray, Love. Adegan itu menjadi satu di antaranya adegan terindah yang membuat para penontonnya penasaran ingin berfoto-foto di lokasi itu kalau berkunjung ke kawasan wisata Ubud, Bali.
Film memang sangat efektif untuk semakin mempopulerkan sebuah lokasi wisata, ataupun mengangkatnya dari yang sebelumnya tidak dikenal. Berikut 7 film yang sukses mempopulerkan sebuah lokasi wisata di Indonesia. Tidak semua film laris, ada juga film dokumenter.
1. Ubud, Uluwatu, dan Kintamani, dalam Eat, Pray, Love (2010)
Tiga sisi keindahan Bali yang dieksplorasi film. Pertama, Bali wilayah pedalaman dengan tempat-tempat syuting; Danau Batur, Kintamani; persawahan dan teras siring Tegallalang; Monkey Forest, Ubud; dan jalan-jalan pedesaan Ubud yang asri.
Kedua, masyarakat dan budaya Bali; yakni rumah tokoh spiritual Ketut Liyer, pembimbing rohani Elizabeth Gilbert (Julia Robert) di Denpasar; rumah penjual obat tradisional Wayan (Christine Hakim); dan pasar kerajinan di Denpasar.
Ketiga, pantai-pantai terindah Bali; yakni Pantai Padang Padang, Pecatu, Uluwatu; Pura Pecatu, dan Pelabuhan Tanjung Benoa, Nusa Dua. Kisahnya diambil dari novel best seller berjudul sama karya Elizabeth Gilbert.
2. Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, dalam Laskar Pelangi (2008)
Tidak ada yang menyamai keunikan dan keindahan pantai-pantai Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, yang dihampari ribuan batu-batu granit raksasa di film karya Riri Riza itu. Selain pantai-pantainya, syuting film juga menunjukkan berbagai sisi keindahan Belitung lain, seperti kawah-kawah bekas penambangan timah, savana, denyut nadi kota Manggar, mercusuar Pulau Lengkuas yang legendaris, dan kehidupan kuliner Belitung yang terkenal dengan aneka masakan mie dengan julukan kota ‘seribu kedai kopi.’
Laskar Pelangi Diambil dari novel laris berjudul sama karya Adrea Hirata. Sekuelnya, Sang Pemimpi (2010), juga berlatar Belitung. Kini tersedia banyak paket wisata Laskar Pelangi ke Belitung. Terjadi peningkatan kunjungan wisatawan lebih dari 350 persen sejak novel dan film ini dirilis.
3. Kawah Gunung Ijen dan savana Taman Nasional Baluran dalam King (2009)
Ribuan rusa berlarian di savana dengan pohon-pohon kayu tua meranggas. Sekilas seperti tayangan National Geography tentang lanskap pedalaman Afrika. Tiga anak Guntur, Michele, dan Raden, mengendap-endap mengajak rusa bermain-main, spot di Taman Nasional Baluran.
Pada bagian lain, ketiga anak ini bermain-main di pinggir Puncak Kawah Gunung Ijen, yang dipenuhi kabut Belerang dan lalu lalang penambang belerang tradisional. Dua spot berkesan dari film yang bercerita tentang Guntur, seorang anak desa yang berjuang menjadi pemain badminton dunia. Pengambilan gambar dengan helikopter membuat film ini dipenuhi dengan pemandangan-pemandangan indah.
Film garapan Ari Sihasale ini menginspirasi wisatawan mengunjungi kawasan dingin Gunung Ijen, Jawa Timur, yang dipenuhi dengan perkebunan kopi, penghasil kopi termahal di dunia, Kopi Luwak.
sumber: Yahoo Indonesia dan Tempo.co
No comments:
Post a Comment