1. Saat ini, kita memang bisa memilih shampo sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Shampo untuk rambut berkilau, tidak ketombean, tidak rontok…semuanya tersedia!Bahkan seringkali akhirnya kita jadi ‘korban iklan’ karena penasaran sama jenis atau merek shampo tertentu.
nah SM, pernah terbayang tidak, jaman nenek buyut kita dulu shamponya seperti apa? Jangan-jangan malah tidak pernah keramas??
Sebenarnya, mencuci rambut dengan menggunakan bahan khusus sudah dikenal sejak jaman Romawi kuno sekalipun. Namun orang Romawi kuno tersebut masih menggunakan shampo (berasal dari bahasa Hindu ‘champo’ yang berarti memijat atau meremas) dari sabun. Tujuannya memang bukan untuk perawatan atau kecantikan seperti sekarang, tapi hanya untuk membersihkan. tidak heran kalau rambut mereka malah jadi kasar dan gampang rusak, karena kandungan sabun yang tidak cocok dipakai buat membersihkan rambut.
2. Namun lama kelamaan makin banyak juga yang menyadari bahwa mencuci rambut dengan bahan yang tepat dapat menutaskan problem rambut yang dialami. Eh, jangan salah lho, orang jaman dulu pinter-pinter juga. Kalau mereka ngerasa rambutnya tampak kusam, mereka berkeramas dengan bahan telur. Sedangkan kalau ngerasa rambutnya berminyak, mereka berkeramas dengan bahan jeruk lemon atau jeruk nipis.
Uniknya, bershampo ternyata juga tidak melulu mesti basah-basahan. Ada yang punya tips bershampo dengan cara kering alias memakai tepung jagung sebagai shmaponya. Biasanya dipakai sama mereka yang mempunyai keluhan rambut berminyak.
3. Lain Negara, lain pula kebiasaannya. Misalnya saja di daerah Asia. Karena yang disebut rambut bagus itu adalah yang lebat, hitam dan berkilau, maka mereka mengunakan santan kelapa sebagai shamponya (selain juga buah, sayur, gandum ataupun minyak ikan untuk menambah kesehatan rambut).
Malah nenek moyang orang Asia punya resep khusus, santan kental untuk berkeramas dan santan yang encer untuk menghaluskan rambut.
Khusus di Jepang, shampoo favorit yang sering mereka pakai adalah kocokan putih telur. Ramuan untuk menyuburkan dan mengkilatkan rambut ini mereka balurkan ke seluruh rambut. Agar bau amis telurnya hilang, mereka kemudian mengusap rambut dengan handuk yang terlebih dulu sudah dibilas oleh air hangat. Pembersih ini dilakukan berkali-kali sampai bau amisnya hilang.
4. Mencuci rambut dengan air dan shampoo baru menjadi hal yang lumrah di tahun 1900-an. Penyebabnya sih karena saat itu udara sudah muli berpolusi karena pabrik-pabrik yang mulai bermunculan. Shampo pertama yang dijual eceran dan meraih sukses di pasaran merupakan hasil usaha John Breck di tahun 1930-an. Ia adalah orang yang pertama kali memperkenalkan shampo untuk rambut kering dan berminyak. Imej “Breck Girl” jadi terkenal, apalagi setelah banyak bintang-bintang Holywood yang membintangi iklannya.
5. Pada tahun 1931, seorang ahli kimia dari Amerika, Lawrence Gelb, membuat shampoo yang bisa sekaligus mewarnai rambut. Produknya ini kemudian dikenal dengan nama Clairol. Sementara perusahaan Johnson & Johnson di tahun 1955 mengeluarkan shampo untuk bayi yang tidak pedih dimata.
Tahun 1986, Procter & Gamble memproduksi shampo 2 in 1 pertama (membersihkan sekaligus melembutkan) yang langsung terkenal di seluruh dunia.
6. Pembuatan shampoo untuk berbagai problem rambut terus berlanjut sampai sekarang. Apalagi tiap orang punya problem yang berbeda dengan rambutnya. Itu sebabnya, sampai saat ini jenis-jenis shampo makin bertambah banyak. tidak Cuma buat membersihkan dan merawat rambut saja, tapi juga untuk meluruskan, bikin mengembang, cepat panjang dan sebagainya. Tapi ingat, jangan jadi korban iklan ya! Bisa-bisa rambut kita malah jadi rusak lho….
Sumber
nah SM, pernah terbayang tidak, jaman nenek buyut kita dulu shamponya seperti apa? Jangan-jangan malah tidak pernah keramas??
Sebenarnya, mencuci rambut dengan menggunakan bahan khusus sudah dikenal sejak jaman Romawi kuno sekalipun. Namun orang Romawi kuno tersebut masih menggunakan shampo (berasal dari bahasa Hindu ‘champo’ yang berarti memijat atau meremas) dari sabun. Tujuannya memang bukan untuk perawatan atau kecantikan seperti sekarang, tapi hanya untuk membersihkan. tidak heran kalau rambut mereka malah jadi kasar dan gampang rusak, karena kandungan sabun yang tidak cocok dipakai buat membersihkan rambut.
2. Namun lama kelamaan makin banyak juga yang menyadari bahwa mencuci rambut dengan bahan yang tepat dapat menutaskan problem rambut yang dialami. Eh, jangan salah lho, orang jaman dulu pinter-pinter juga. Kalau mereka ngerasa rambutnya tampak kusam, mereka berkeramas dengan bahan telur. Sedangkan kalau ngerasa rambutnya berminyak, mereka berkeramas dengan bahan jeruk lemon atau jeruk nipis.
Uniknya, bershampo ternyata juga tidak melulu mesti basah-basahan. Ada yang punya tips bershampo dengan cara kering alias memakai tepung jagung sebagai shmaponya. Biasanya dipakai sama mereka yang mempunyai keluhan rambut berminyak.
3. Lain Negara, lain pula kebiasaannya. Misalnya saja di daerah Asia. Karena yang disebut rambut bagus itu adalah yang lebat, hitam dan berkilau, maka mereka mengunakan santan kelapa sebagai shamponya (selain juga buah, sayur, gandum ataupun minyak ikan untuk menambah kesehatan rambut).
Malah nenek moyang orang Asia punya resep khusus, santan kental untuk berkeramas dan santan yang encer untuk menghaluskan rambut.
Khusus di Jepang, shampoo favorit yang sering mereka pakai adalah kocokan putih telur. Ramuan untuk menyuburkan dan mengkilatkan rambut ini mereka balurkan ke seluruh rambut. Agar bau amis telurnya hilang, mereka kemudian mengusap rambut dengan handuk yang terlebih dulu sudah dibilas oleh air hangat. Pembersih ini dilakukan berkali-kali sampai bau amisnya hilang.
4. Mencuci rambut dengan air dan shampoo baru menjadi hal yang lumrah di tahun 1900-an. Penyebabnya sih karena saat itu udara sudah muli berpolusi karena pabrik-pabrik yang mulai bermunculan. Shampo pertama yang dijual eceran dan meraih sukses di pasaran merupakan hasil usaha John Breck di tahun 1930-an. Ia adalah orang yang pertama kali memperkenalkan shampo untuk rambut kering dan berminyak. Imej “Breck Girl” jadi terkenal, apalagi setelah banyak bintang-bintang Holywood yang membintangi iklannya.
5. Pada tahun 1931, seorang ahli kimia dari Amerika, Lawrence Gelb, membuat shampoo yang bisa sekaligus mewarnai rambut. Produknya ini kemudian dikenal dengan nama Clairol. Sementara perusahaan Johnson & Johnson di tahun 1955 mengeluarkan shampo untuk bayi yang tidak pedih dimata.
Tahun 1986, Procter & Gamble memproduksi shampo 2 in 1 pertama (membersihkan sekaligus melembutkan) yang langsung terkenal di seluruh dunia.
6. Pembuatan shampoo untuk berbagai problem rambut terus berlanjut sampai sekarang. Apalagi tiap orang punya problem yang berbeda dengan rambutnya. Itu sebabnya, sampai saat ini jenis-jenis shampo makin bertambah banyak. tidak Cuma buat membersihkan dan merawat rambut saja, tapi juga untuk meluruskan, bikin mengembang, cepat panjang dan sebagainya. Tapi ingat, jangan jadi korban iklan ya! Bisa-bisa rambut kita malah jadi rusak lho….
Sumber
No comments:
Post a Comment