Thursday, 20 September 2012

Blogger Sehat: Mobilisasi Siswa dengan Mobile Blogging

aghofur. Gerakan internet sehat anak SMA dengan mobilisasi siswa melalui mobile blogging menuju blogger sehat.
Sepertinya menjadikan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan aktifitas blogging akan menjadi pekerjaan sehari-hari siswa/i saya dalam satu tahun ke depan ini. Keputusan ini sudah saya canangkan sejak sebelum awal tahun ajaran baru dimulai.
Meski bukan barang baru, aktifitas blogging yang biasa hanya saya wajibkan pada komunitas Pencinta Teknologi Informasi (PENITI) SMAN 11 Surabaya, juga pada siswa kelas 12 di awal-awal saya mengajar dulu, kali ini pola implementasinya akan berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Jika dahulu, Gerakan internet sehat anak SMA ini saya lakukan dengan mobilisasi siswa dengan meminta satu siswa memiliki satu blog, maka sepertinya itu kurang efektif dan lebih berpotensi membuang subdomain karena banyak yang setelah lulus tak lagi menggunakan blognya.
Kali ini satu kelas satu blog dengan pengisi kontennya anggota kelas secara keseluruhan. Diharapkan blog kelas akan terus terisi dan tidak pernah vakum, meski harus terpisah pascakelulusan. Loh, kok bisa?
Pasti bisa, karena beberapa faktor penting yang sudah jauh berbeda kondisinya dibandingkan 5 tahun sebelumnya. Mobile Blogging adalah kuncinya. Perkembangan teknologi kini memungkinkan seseorang untuk membuat artkel dan mem-publish artikelnya melalui hp atau gadget apa saja yang dimiliki, semudah memperbarui status facebook dan berkicau di twitter.
Belum lagi faktor tarif operator paket data internet yang semakin murah tidak seperti lima tahun sebelumnya. Begitupun dari sisi device yang makin terjangkau oleh orang tua siswa untuk membekali putra/i-nya dengan handphone berfitur lumayan lengkap.
Didukung oleh kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Surabaya yang menggratiskan biaya pendidikan dari SD hingga SMA (khususnya sekolah negeri) melalui BOS dan BOPDA. Kebijakan ini tentu melonggarkan ekonomi orang tua dalam pengalokasian biaya pendidikan untuk menunjang kebutuhan lain bagi putra/i-nya.
Mobilisasi Mobile Blogging kepada siswa membutuhkan kenekatan untuk menyimpang dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Gerakan internet sehat anak SMA dalam bentuk blogging menuju blogger sehat tak lepas dari upaya menumbuhkan semangat menulis di kalangan siswa, semangat mengabadikan pengetahuan, mengoleksi ide-ide, membagi informasi yang dimiliki, dan juga sebagai bentuk aktualisasi diri dalam bentuk kontribusi konten positif untuk dunia online.
Masih banyak faktor lain yang mengubah pola pengajaran saya dari konvensional, ke modern, lantas berbasis asas kebermanfaatan memanfaatkan perangkat seadanya. Semuanya dalam koridor pemanfaatan teknologi dalam menopang keseharian. Handphone sebagai perangkat yang dianggap mengganggu pelajaran, hingga Pemerintah Kota sampai turun tangan mengeluarkan himbauan untuk mewajibkan siswa tidak boleh ber-handphone, maka di kelas saya, menjadi sesuatu yang wajib dibawa sebagai bentuk optimalisasi peran gadget/device dalam dunia pendidikan secara positif dalam bingkai gerakan internet sehat anak SMA.
Semoga dunia pendidikan (baik infrastruktur dan suprastrukturnya, perangkat kebijakan dan mindset SDM-nya) terus berevolusi dan berkembang serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Itulah kenapa saya kemudian sulit diprediksi apakah perangkat materi pembelajaran saya akan sama tiap tahunnya? Jawabannya pasti SAK KAREP-ku dhewe. :D

No comments:

Post a Comment