shutterstock.com
Bila kita katakan, masalah hidup itu hanya seberat segelas air, pasti
banyak dari kita yang tidak percaya. Mungkin Anda akan
berpikir kita tidak mengerti betapa beratnya masalah yang sedang Anda
hadapi. Rasanya seperti tengah memangku bumi, berat sekali. Namun tidak
ada salahnya bila sejenak kita pikirkan, pada dasarnya masalah ini
memang seperti memegang segelas air. Tidak percaya?
Seorang
Profesor memulai kelasnya dengan memegang sebuah gelas berisi air. Ia
kemudian berkata kepada muridnya, "Berapa berat gelas ini?" Jawaban
muridnya pun bermacam-macam. Ada yang menjawab 50 gram, 100 gram, 250
gram. Profesor pun berkata, "Kita tidak akan pernah tahu sampai kita
menimbangnya."
Kelaspun
menjadi sunyi. Para murid sedikit bingung, namun juga memikirkan
teka-teki dengan maksud yang tersurat ini. Hingga seorang murid berkata,
"Anda pasti akan lelah dan tangan Anda pasti akan kram." Sang
profesorpun mengangguk dan tersenyum penuh makna. Masih dengan memegang
gelas air itu, ia kemudian bertanya, "Jadi, apa yang harus aku lakukan?"
Seorang murid menjawab, "Turunkan saja gelasnya." Akhirnya profesor itu
menurunkan gelas airnya dan mengatakan bahwa jawaban murid tersebut
benar.
Alasannya.
Anda pasti masih
bertanya-tanya hubungan antara gelas air dan kehidupan. Lalu kenapa
gelas itu diturunkan sih? Jadi klimaks dan esensinya di mana? Mari
Vemale jelaskan sedikit mengenai teka-teki kehidupan ini.
Dalam
hidup, masalah adalah segelas air yang dipegang oleh Profesor. Anda
akan membiarkannya untuk beberapa saat dalam genggaman Anda, seperti
Anda menggenggam masalah dalam pikiran anda. Semuanya akan terasa masih
baik-baik saja. Namun, terus menerus membiarkan pikiran tersebut di
kepala Anda tanpa melakukan apa-apa juga akan membebani Anda. Sama
halnya dengan memegang gelas yang lama-lama akan lelah juga. Jadi,
mengapa tidak kita turunkan 'gelas permasalahan' tersebut sebelum kita
tidur? Dengan begitu, setidaknya Anda mempersilakan pikiran Anda
beristirahat sejenak untuk kemudian bisa menghadapinya kembali dengan
lebih baik esok hari.
sumber: Vemale.com
No comments:
Post a Comment